Rabu, 03 September 2014

Sakit Punggung! Berikut Posisi Tidur yang Harus Dilakukan

Sakit punggung saat bangun tidur memang menyebalkan, dan bisa saja merusak mood Anda seharian. Rasa sakit pada punggung dapat menyerang siapa saja dan dapat terjadi karena beberapa hal. Misalnya saja, karena posisi tidur yang salah. Nah, penyebab posisi tidur yang salah adalah yang paling sering dialami oleh beberapa orang sebagai gangguan saat tidur. Pasalnya,sakit punggung akan sangat mempengaruhi kualitas Anda saat tidur. Bagaimana Anda dapat tidur dengan nyenyak jika punggung Anda sakit.

Berikut hal yang harus Anda perhatikan ketika tidur saat terkena sakit punggung: 
*. Yang pertama harus Anda lakukan adalah memilih tempat tidur yang nyaman untuk punggung.
*. Tempat tidur atau kasur ini harus menjaga tulang belakang Anda tetap lurus.
*. Hindari menggunakan bantal yang terlalu tebal. Bantal yang terlalu tebal ini akan menempatkan leher pada ketinggian yang lebih tinggi dari tubuh. Ini akan menyebabkan tulang belakang tidak lurus dan menimbulkan tekanan pada syaraf di sekitar leher.
*. Tulang belakang, bahu, kepala, lengan dan juga kaki harus berada dalam posisi yang benar saat berbaring.
*. Jangan berbaring dalam posisi yang banyak orang saat menonton TV di tempat tidur atau membaca di tempat tidur. Ini akan mengakibatkan rasa sakit pada punggung.

Yang terpenting adalah untuk menjaga postur punggung yang baik dan tidak memutar tulang belakang. Perhatikan kelengkungan posisi tulang punggung dalam posisi apa saja, baik itu duduk, berjalan atau berbaring. Penting untuk dipahami bahwa tulang belakang terhubung ke sejumlah besar syaraf di seluruh tubuh dan posisi yang salah tidak hanya akan menyakiti tulang belakang, tetapi juga akan memberikan tekanan yang tidak semestinya pada syaraf sehingga dapat menyebabkan rasa sakit dan masalah lainnya.

Selamat mencoba..

Sumber: kesekolah.com

Manfaat Dibalik Curhat untuk Kesehatan

Pernahkan Anda memperhatikan betapa leganya Anda setelah mencurahkan isi hati kepada seorang teman, seorang terapis atau bahkan orang asing yang ingin mendengarkan? Manfaat kesehatan dari kebiasaan Curhat (curahan hati) atau mencurahkan isi hati seharusnya tidak menjadi sebuah kejutan. Menariknya, kita menghabiskan 30-40 persen waktu bicara kita untuk menceritakan pengalaman kita pada orang lain.

Akhir-akhir ini banyak orang memusatkan perhatian pada masalah kejiwaan dan beberapa gangguan psikologis. Kasus yang terjadi pada salah satu artis mau tidak mau membuat kita melirik ilmu psikologis, bahwa manusia pada dasarnya bisa sakit secara fisik, bisa juga secara mental. Seringkali, gangguan mental terjadi karena tekanan hidup sehari-hari.

Stres hingga depresi bisa datang kapan saja, terutama jika Anda sedang mengalami musibah atau mengalami masalah yang cukup berat. Ada banyak cara untuk meringankan beban Anda, ada yang berdoa, menceritakan masalah pada teman, hingga menemui psikolog atau psikiater untuk mendapatkan jalan keluar dengan bantuan profesional.

Dr David Spiegel, MD, ketua psikiatri dan ilmu perilaku di Stanford University mengatakan; Faktanya, berbicara dengan seseorang dapat membantu meringankan beban dan mengurangi stres. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga berbicara dengan orang lain dapat menjadi sumber dukungan dan bantuan. Anda tidak akan pernah tahu hasilnya sebelum mencoba.

Menurut Dr David, penelitian telah lama melihat bahwa dukungan sosial dapat membantu seseorang membangun ketahanan terhadap stres dan menjadi alat yang berguna untuk membuat perubahan hidup. Karena itu, Dr David menyarankan agar Anda tidak ragu berbicara dengan orang mengenai masalah yang dihadapi. Jika ingin bantuan yang lebih profesional dan netral, berkonsultasi pada psikolog atau psikiater bisa menjadi pilihan yang bijak.

Namun jika Anda merasa berbicara dengan sahabat atau keluarga sudah cukup membantu, maka hal itu dapat Anda lakukan. Dukungan dari orang yang Anda cintai akan membuat Anda lebih kuat menghadapi cobaan hidup. Maka untuk mendapat dukungan itu, jangan takut menceritakan apa yang saat ini Anda khawatirkan.

Bagaimana dengan Anda, apakah suka curhat?

Sumber: kesekolah.com